Selasa, 21 Maret 2017

Secercah kata untuk tukang parkir alfamart

.
Wahai tukang parkir alfamart serta indomaret, sevel, dan sebagainya.
Enyahlah kalian dari tempat parkir.
Kalian sudah terlalu banyak berkeliaran di tempat-tempat belanja. Dan semua tempat belanja yang kalian tempati itu sering saya kunjungi. Berapa ribu uang yang harus saya keluarkan hanya untuk parkir sesaat?. Terkadang saya sampai berfikir untuk tidak pergi ke alfamart dan lebih memilih belanja di warung demi menghindari biaya parkir yang harus saya bayar jika saya belanja di alfamart.
Terkadang saya kesal dengan kalian. Mengapa kalian terlalu baik untuk menutupi motor saya dengan kardus?
Mengapa kalian bersusah payah membalikkan motor saya?
Saya bisa sendiri kok walaupun saya wanita.
Kebaikan kalian membuat saya tak tega untuk tidak membayar ongkos parkir 😅.

Mungkin inilah jargon yang pas untuk kalian.
#Tak bayar kasihan, bayar tapi ku tak ikhlas#

Aku mohon, kamu pergi ya, wahai tukang parkir yang tak ku rindukan.


NB:

Tulisan ini beranjak dari kekesalan penulis terhadap para tukang parkir di alfamart. Sebenernya bukan karna saya pelit dan tidak mau berbagi rezeki dengan mereka, tetapi saya kerap kali bolak balik ke alfamart. Bayangkan jika setiap parkir saya membayar  2.000 rupiah, 3 kali bolak balik ke alfamart dalam sehari sudah  6.000, luar biasa bukan?. Sayangnya para tukang parkir ini kerap kali muncul di  alfamart dan indomaret ibu kota. Setiap alfamart di ibukota pasti saja ada yang selalu menunggu di tempat parkirnya. Saya sampai bosan melihatnya. Terkadang saya bete kepada mereka, kenapa harus ada mereka. Kadang saya juga gak ikhlas kalau motor saya dibalikin, padahal saya kan gak minta. Motor saya juga sudah dikunci stang, jadi ya sebenernya tanpa mereka jagain pun, motor saya bakal tetap aman. Tapi apakah mereka sudah bekerjasama dengan pihak perusahaan yang biaya parkirnya diolah sama mereka? Apakah mereka sudah izin?
Tapi inilah hidup. Semua berlomba mencari rezeki dari lorong-lorong kesempatan yang ada. Wallahu'alam


Jumat, 17 Maret 2017

سأونتي كاتى

Kata siapa seorang Zakiyah Palaloi itu tidak pernah memikirkan bahasa Arab. Dia selalu memikirkan bahasa Arab setiap detiknya. Walaupun ia terlihat sering memakai bahasa Inggris dalam setiap statusnya atau setiap bahasa chatnya, ternyata dia selalu peduli kok dengan bahasa Arab. Hanya saja pemahamannya tentang bahasa Arab lebih minim dibandingkan pemahamannya tentang bahasa Inggris. Bahkan, porsi memikirkan bahasa Arab itu lebih banyak dibandingkan porsi memikirkan bahasa Inggris. Hanya memikirikan.

Buktinya, hari ini dia membeli sebuah buku full berbahasa Arab. Entahlah apa yang menjadi motivasinya kali ini. Mungkin karena desain bukunya yang indah berwarnakan coklat muda dan coklat tua jadi ia tertarik untuk membelinya. Dia nekad membeli buku itu hanya dengan bermodalkan faham akan tulisan berbahasa Arab yang terpampang di cover depannya yakni البلاغة الموضحة - كتاب المعانى, yang mana ia tahu bahwa buku itu pasti berkaitan dengan pelajaran balaghah di semester ini. Semoga dia khatam dan bisa memahami buku ini, Amin.


Kamis, 16 Maret 2017

Perumpaan Kesedihan Hati



Hati yang terlanjur patah, akan susah diperbaiki lagi. Layaknya sebuah gelas kaca yang dijatuhkan, ia tak akan kembali bersatu seperti sedia kala. Retakannya, goresannya, kerapuhannya akan terlihat jelas di mata yang melihatnya. Untuk menjadikannya seperti sedia kala mungkin bisa di lem. Namun, pasti akan ada komponen-komponen yang hilang darinya. Akan ada komponen lain yang terpaksa diambil dari luar untuk  membantu menambalnya.

Tapi...
Ada satu cara lain untuk memperbaikinya selain mengelem.
Yaitu kembali merebusnya.
Memasukkan retakan-retakan ke dalam mesin pemanas untuk dileburkan, lalu kembali di cetak ulang. Hingga terbentuklah sebuah gelas seperti sedia kala. Tanpa cacat dan tanpa retakan sedikit pun. Sangatlah berbeda dengan gelas pecah yang hanya ditambal dengan lem. Kali ini lebih indah.


Lirik Lagu Langit senja - soundtrack series "Jingga dan Senja" - Yoriko Angelina

Reff: Hangatnya... Senja terus Memeluk... Manis mentari Meredup... Langit jingga kan terus temani Kenang cinta... slamanya Lanunan senja mel...