Minggu, 04 September 2022

Hari ini

Melihat kehidupan artis atau selebgram yang serba mewah terkadang memicu kita untuk menjadi seperti mereka. Ada baiknya, salah satunya memotivasi kita untuk giat bekerja agar bisa memiliki harta yang banyak seperti mereka. Tetapi, ada sisi negatifnya juga, yaitu ikut mengikuti gaya hidupnya, membeli apa yang mereka pakai, berpenampilan seperti mereka. Padahal, kekuatan isi dompet belum sama seperti mereka. Lupa daratan.

Rabu, 17 Agustus 2022

Tanpa

Ya begitulah hidup.
Kadang kita ada di lingkungan yang bisa membuat kita senang.
Kadang juga kita berada di lingkungan yang menyenangkan tetapi tidak bisa membuat kita senang.
Ramai orang namun terasa sepi.
Kebahagiaan terpancar dari setiap raut wajah, tetapi kita hanya bisa merasakan 30 persennya saja. 
Tapi tidak apa-apa, setidaknya dengan hanya melihat, aku sudah merasa terhibur dan bahagia.
Walaupun di dalam benakku, ingin rasanya berpartisipasi lebih, namun aku tak punya nyali.

Selasa, 16 Agustus 2022

Kemerdekaan

Selamat hari kemerdekaan Indonesia. 

Menulis tentang indonesia tak bisa terlepas dengan pembahasan hari ini. Indonesia pada tahun 2022


Senin, 01 Agustus 2022

Allah SWT

Malu rasanya jika mengeluh, apalagi sampai disebarkan di sosial media. Orang yang mengeluh menandakan bahwa ia lupa dengan TuhanNya. Ia lupa bahwa semua keluh kesah seharusnya disampaikan kepada Sang Maha Pencipta.

Jumat, 29 Juli 2022

pernikahan

Setelah menikah, apakah kita mampu untuk menciptakan suasana yang rukun dan sejahtera dalam keluarga kecil kita?

Rabu, 27 Juli 2022

Wanita Karier: Kamu menjalani tapi tidak memahaminya

Kita kali ini akan membahas sesuatu yang rumit namun harus dijalankan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Yaps, apalagi namanya kalau bukan pekerjaan.

Selasa, 26 Juli 2022

Lagu untuk dia


Boh sayang ko itu sa punya
Jang ada yang mo ganggu tong dua
Karna ko deng sa sama sama bahagia
Ludah ludah dong yang tra suka

Oh adoh adoh jang ganggu
Yang itu sa punya jang ganggu
Ko pi cari yang lain sudah
Tra usah jadi pengganggu

Sa su stay dengan dia dari lama
Jang ko datang toki dengan ko pu drama
Sio tabe sayang ko tabuang

Jang ganggu yang itu sa punya jang ganggu
Tra usah ko mo datang cari cari tau
Abegi tra usah main ganas
Masih kalah jauh kurang berkelas

Kaka dong kurang gols ade trobos vol
Maaf de pu hati sa yang duluan kasih gol

Tuhan ni saja yang ko ubah datang par mo ganggu
Nyong pu my loved nanti tak geser jauh
Ini sa pu leide cinta buat crazy
Deng ko saja baby jujur bukan parlente

Oh adoh adoh jang ganggu
Yang itu sa punya jang ganggu
Ko pi cari yang lain sudah
Tra usah jadi pengganggu

Sa su stay dengan dia dari lama
Jang ko datang toki dengan ko pu drama
Sio tabe sayang ko tabuang

Boleh kam jang ganggu dia de itu sa pu maitua
De pu bahagia akan selalu setia sampe di hari tua
sampe tetap akan bersatu
Jadi kam se jauh jauh ye...

Sa mohon e jang kamit itu
Aduh sio eh macam tra mampu
De pu mama su setuju sa jadi anak mantu
Maskawin tong su atur langsung tong menuju

Ko sei sudah dari pada masalah
Lebih baik jang ganggu itu sa yang punya
Jang jadi pengganggu ko tu cuma benalu
Yang di saat di butuh kalo keluar rumah

Ko stop sudah dengan ko pu takalekang
Karna tong dua bangun tingkat tara gampang
Ko kasih pisah tong dua
Oh tra bisa

Oh adoh adoh jang ganggu
Yang itu sa punya jang ganggu
Ko pi cari yang lain sudah
Tra usah jadi pengganggu

Sa su stay dengan dia dari lama
Jang ko datang toki dengan ko pu drama
Sio tabe sayang ko tabuang

---------------


Boh, sayang kau itu punyaku.

Jangan ada yang mengganggu kita berdua.

Karena kau dan aku sama-sama bahagia.

Ludah ludahin yang ga suka.

*

Oh aduh aduh jangan ganggu

Yang itu punyaku jangan ganggu

Kau pergi cari yang lain saja.

Tidak usah jadi pengganggu.

*

Aku sudah stay (menetap) dengan dia dari lama.

Jangan kau datang memukul dengan dramamu

Sudah santai sayang (sarkas) kau terbuang.

*

Jangan ganggu itu punyaku jangan ganggu.

Tidak usah kau datang cari cari tahu.

Abegi (kurang tahu ini nama atau artinya apa) tidak usah main ganas.

Masih kalah jauh kurang berkelas

*

Kakak sih kurang gols, adik terobos full/penuh.

Maaf hatinya aku duluan yang nge gols.

Tuhan ini saja yang kau ubah, datang hanya sebagai pengganggu.

My lovednya mas akan aku geser jauh.

Ini ladyku cintanya membuat crazy

*

Dengan kau saja baby jujur, bukan tipuan.

*

Oh aduh aduh jangan ganggu, yang itu punyaku jangan ganggu.

Kau pergi cari yang lain saja.

Tak usah jadi pengganggu.

*

Aku sudah stay dengan dia dari lama.

Jangan kau datang memukul dengan dramamu.

Sudah santai sayang (sarkas) kau terbuang.

*

Bolehkah kau jangan ganggu dia, dia itu wanitaku

Kebahagiaan dia akan selalu setia sampai hari tua.

Sampai tetap akan bersatu.

Jadi kau jauh-jauh lah.

*

Aku mohon jangan lupa itu.

Aduh seperti tak mampu.

Mamanya pun setuju aku jadi anak mantu.

Maskawin sudah kita atur, kita langsung akan menuju.

*

Kau menghindar dari pada masalah.

Lebih baik jangan ganggu yang itu punyaku.

Jangan jadi pengganggu, kau itu cuma benalu.

Yang di saat dia butuh kalau keluar rumah.

*

Kau stop dengan segala tingkah lakumu.

Karena kita bangun tingkat (hubungan) tidak gampang.

Kau pisahkan kita berdua.

Oh tak akan bisa.


Freechild itu pilihan bukan kewajiban

         Akhir-akhir ini media sosial digemparkan dengan istilah baru "childfree". Istilah ini merupakan sebuah pandangan atau orientasi seseorang untuk tidak memiliki anak di masa depannya. Tentu hal ini merupakan hal yang baru khususnya bagi budaya Indonesia. Di Indonesia sendiri, isu tidak memiliki anak  sudah lama terdengar tetapi kebanyakan dari mereka yang tidak memiliki anak itu "tidak menginginkan" hal tersebut terjadi. Mereka sebagai seorang perempuan, apalagi sudah menikah, pasti menginginkan kehadiran seorang anak yang bisa menghiasi rumah tangga mereka. Lain halnya dengan orang yang menginginkan  childfree, mereka menginginkan untuk tidak memiliki anak. 

Isu ini benar-benar memberikan tamparan keras kepada kita untuk lebih berintropeksi dalam menilai perempuan (dalam kaitannya dengan anak). Hal terpenting adalah jangan sampai kita sebagai manusia, merendahkan seorang perempuan yang tidak mampu hamil, apalagi jika sebenarnya ia sangat ingin memiliki anak. Namun, karena Allah SWT memberikannya dia takdir seperti itu, insyaAllah akan banyak hikmah dari kejadian yang diberikanNya. Salah satunya, tanpa disadari, perempuan/pasangan yang tidak ditakdirkan untuk memiliki anak telah menyadarkan para pasangan yang memiliki anak dan suka mengeluh terhadap perilaku anaknya. Karena mereka, para pasangan itu menjadi lebih memerhatikan dan merawat anak mereka dengan lebih baik lagi.

Adapun terkait perempuan-perempuan yang tidak mau memiliki anak, mereka mengemukakan beberapa alasan:

Pertama, menganggap bahwa memiliki anak adalah sebuah pilihan, bukan kewajiban.[1] Ya, hal ini benar dan sangat benar, bahkan dari pemikiran inilah bisa menyadarkan para orang tua di luar sana bahwa apapun yang terjadi dengan menantu perempuan, perempuan adalah perempuan, perempuan adalah manusia, bukan tempat hinaan walaupun ia tidak memiliki anak. Ada atau tidaknya anak, mereka tetap perempuan, tetap manusia yang harus diperlakukan selayaknya manusia. Ada anak harus disyukuri, tidak punya anak jangan dihina.

 

Kedua, kondisi medis yang tidak meyakinkan. [2]  

 

Ketiga, karir yang memuaskan.[3] Mereka merasa bahwa ada hal lain yang lebih penting yang harus mereka perjuangkan dibanding dengan mengurusi perihal anak. Jika memiliki anak, semua yang didapatinya saat ini akan hilang lebur menjadi debu. Yang tadinya karirnya sedang melesat di kantor berkat kualitas yang dia miliki, ketika dia izin cuti untuk melahirkan dan mengurusi anaknya selama 3 bulan, semua pencapaiannya akan disingkirkan dan dipandang sebelah mata oleh pimpinan.

Seorang perempuan yang bekerja memiliki keterikatan dengan perusahaannya. Mereka dituntut untuk ada di kantor hingga berjam-jam. Seorang anak membutuhkan hal yang sama dari ibunya, mereka membutuhkan adanya waktu dari sang ibu untuk merawat mereka. Pada akhirnya, tuntutan dari pekerjaan dan tuntutan sebagai ibu menjadi bom yang siap meletus kapan saja. Perempuan karier adalah perempuan yang sangat sulit membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Belum lagi terfikirkan kalau anak itu kian tumbuh, harus mengantarnya ke sekolah kemudian menjemputnya lagi atau harus menyiapkan bekal paginya setiap hari ditambah dengan menyiapkan seragam sekolah. Dia berfikir bahwa betapa merepotkannya memiliki anak. Bukannya untung malah buntung. (ini pemikiran dari sisi ekonomi). 

 

Keempat, mereka merasa tidak mampu dalam merawat dan mengasuh anak.[4]  Memang, aktivitas merawat anak memerlukan kesabaran yang tinggi. Kita akan memasuki dimensi yang berbeda ketika memiliki anak. 24 jam rasanya tidak cukup untuk mengurusi semua kebutuhan mereka, ditambah kebutuhan suami dan juga kebutuhan pribadi. 

 

Dari keempat alasan yang diutarakan di atas, yang paling dapat dimaafkan adalah alasan kedua yaitu alasan medis. Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa orang dulu tidak memiliki anak karena mereka tidak mampu, bukan karena mereka tidak mau. Dan kebanyakan dari mereka mengalami kondisi kesehatan yang tidak baik.

Bagi saya childfree hanya boleh dilakukan  untuk pasangan yang memang benar-benar tidak bisa memiliki anak terutama ditinjau dari segi kesehatan karena ada hal yang menghalangi mereka untuk memiliki anak. Saya tidak mendukung para pasangan yang memiliki kemampuan untuk memiliki anak, namun malah memutuskan untuk tidak memiliki anak. Pandangan ini saya landasi karena saya sering bertemu dengan teman perempuan, sudah menikah, dan mereka sangat ingin memiliki anak tetapi belum bisa untuk memilikinya. Dari situlah saya berfikir, alangkah betapa tidak bersyukurnya seorang manusia yang diberi kelebihan untuk mengandung seorang anak di dalam rahimnya tetapi ia tidak menggunakan kesempatan itu dengan baik. Kelebihan itu sesungguhnya adalah keajaiban yang belum tentu dimiliki oleh semua perempuan sekalipun perempuan itu memiliki harta yang berlimpah. Rahim perempuan adalah salah satu tanda kasih sayangNya Tuhan kepada perempuan.

Jikalau suatu pasangan tidak sanggup merawat anak, bukan rahimnya yang disia-siakan, namun hatinya yang dibuka untuk mencari tahu bagaimana cara merawat anak yang baik. Setiap kegiatan ada caranya. Mau bisa masak, berarti harus mencari tahu bagaimana caranya memasak. Punya anak, berarti harus tahu bagaimana caranya merawat anak. Banyak buku di perpustakaan yang bisa kita baca untuk mengetahui semua itu. Setelah membaca, seseorang akan memiliki pandangan lain, mereka akan memiliki seribu cara untuk menyelesaikan setiap urusan yang ada di hidupnya.

Rasanya aneh, jika ada seseorang yang memiliki visi untuk mengubah dunia, untuk berbuat kebaikan tapi dengan sesama manusia saja dia tidak bisa memberikan kesejahteraan. Kita ini manusia dewasa yang dulunya menjadi seorang bayi. Setiap manusia tidak mungkin tiba ke bumi langsung dalam usia 25 tahun. Setiap manusia, dilahirkan, dirawat oleh keluarganya, diberikan kasih sayang hingga tumbuh besar. Merawat anak adalah sumber kesabaran terbesar. Seseorang yang tidak mau memiliki anak, sama saja dia tidak mau melatih sifat sabar yang ada di dalam dirinya. Di zaman ini, manusia semakin dimanjakan oleh teknologi, sehingga sifat-sifat kemanusiaan yang baik semakin terkikis. Manusia semakin ingin menyamai dirinya dengan kecanggihan teknologi, bukan sebaliknya. Hal inilah yang menjadikan manusia kehilangan sifat-sifat manusiawinya.

Tulisan ini saya buat sebagai bentuk kepedulian saya dengan sesama perempuan. Karena saya perempuan, maka saya harus peduli dengan sesama perempuan.

 

Referensi:

Khasanah, Uswatul. 2021. “Childfree Perspektif Hak Reproduksi Perempuan dalam Islam”, Jurnal Al-Syakhsiyyah, Vol. 3, No. 2 Desember.



[1] Uswatul Khasanah, “Childfree Perspektif Hak Reproduksi Perempuan dalam Islam”, Jurnal Al-Syakhsiyyah, Vol. 3, No. 2 Desember 2021, h. 106.

[2] Uswatul Khasanah, “Childfree Perspektif Hak Reproduksi Perempuan dalam Islam”, Jurnal Al-Syakhsiyyah, Vol. 3, No. 2 Desember 2021, h. 106.

[3] Uswatul Khasanah, “Childfree Perspektif Hak Reproduksi Perempuan dalam Islam”, Jurnal Al-Syakhsiyyah, Vol. 3, No. 2 Desember 2021, h. 106.

[4] Uswatul Khasanah, “Childfree Perspektif Hak Reproduksi Perempuan dalam Islam”, Jurnal Al-Syakhsiyyah, Vol. 3, No. 2 Desember 2021, h. 106.


Senin, 25 Juli 2022

Teruntuk kamu yang berusia 26 tahun hari ini


26 tahun telah berlalu
Kejam sekali waktu
Menjadikanmu kian dewasa
Selamat ulang tahun lelakiku

Bersyukur atas setiap detik
Menjadikanku selalu bersamamu
Banyak pelajaran berarti setiap hari
Yang telah ku dapati bersamamu

Kamu
Pilihanku satu-satunya
Tak ada yang lain
Hanya kamu di mataku

Semoga kita lekas dipertemukan 
Ditempat yang bernama pelaminan 
Mendampingiku
Menjadi mempelai priaku



25 Juli 2022
Jakarta


(Dariku,
Satu-satunya perempuan yang tidak mau kehilanganmu)

---------‐-------------------------------------------------
teruntuk kamu, calon ummi dari anak-anakku....

pelaminan bukanlah akhir dari kisah cintaku
aku ingin kali, sampai di mana Tuhan mempertemukan kita di sana.. di atap yang terhalang dendam, terbalut kasih sayang...

Dari-ku



Sabtu, 23 Juli 2022

Ayah

Cerpen ini sedang dalam proses. Harap bersabar ya para pembaca yang susiman (pengganti "budiman" ehhe).

Selasa, 19 Juli 2022

Ngebom diri sendiri? sepucuk surat untuk dia yang sedang kebingungan.

"Mengapa harus mengebom diri sendiri? Emang kamu gak sayang sama tubuh kamu? Berfikirlah, kamu itu sedang dibodoh-bodohi oleh seseorang. Kalau orang itu mau kamu membom orang-orang, kenapa tidak dia duluan yang mengebom dirinya sendiri. Coba deh kamu tantang dia seperti itu! Kalau dia berani, berarti kamu tidak perlu mengikuti jejaknya. Cukup kamu kuatkan kembali ibadahmu, membantu orang sekitarmu yang membutuhkan pertolongan, dan bahagiakan kedua orang tuamu. InsyaAllah kamu akan masuk syurga karena kamu tidak menyakiti orang lain. Dan insyAllah kamu sudah mengikuti sunnah nabi untuk berbuat baik dengan banyak orang. Sekali lagi, islam itu rahmatan lil alamin (islam adalah rahmat atau agama yang memberikan kasih sayang untuk seluruh alam)".
Salam damai, Saya Z.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

                Beribadah itu tidak harus melukai diri. Apalagi agama islam. Sejak saya SD sampai saya berusia 25 tahun, saya belum pernah mendengar satu guru saya pun baik di sekolah ataupun pengajian yang menyuruh saya untuk menyakiti diri saya sendiri ketika beragama. Justru dengan ber-agama, maka kita akan menemukan kedamaian, ketenangan, kenyamanan. Jadi, kalau tiba-tiba kamu ikut pengajian, terus hatimu bukan menjadi tenang bahkan merasa risau, itu namanya bukan mengaji, tapi kamu sedang ditakut-takuti apalagi sampai diajak bekerjasama dengan kelompoknya untuk merencanakan "pengeboman". Tanpa harus pikir panjang, tinggalkan pengajian yang seperti itu!!.

            Jika boleh mengutip perkataan K.H. Said Aqil, kira-kira beginilah alur mulainya benih-benih terorisme:
"ini musyrik, ini bid'ah, ini enggah bolek, ini sesat, ini dholal, ini kafir. Itu satu langkah lagi, satu step lagi halal darahnya, boleh dibunuh". 
Dimulai dari meleburkan kegiatan-kegiatan islami, melabeli kegiatan islam dengan label negatif. Secara berangsur-angsur, korban mulai tidak peduli dengan sesama umat islam, disitulah benih-benih kebencian terhadap sesamanya mulai ditimbulkan. 

Untuk kamu yang sedang bimbang.....
Ingat.... ada orang tua yang dengan kasih sayangnya dan tanpa meminta imbalan telah membesarkan kamu dari kamu bayi sampai umur 30 tahun bahkan 50 tahun. Ada seorang istri yang sedang menunggumu pulang ke rumah. Ada seorang anak yang masih butuh kasih sayang dari kamu. 
Tak tega kah kamu mengganti posisi mereka dengan posisi ketua komunitasmu itu? Kamu lebih percaya dengan ketua komunitasmu dibanding keluargamu sendiri. Layakkah seseorang harus seperti itu untuk hidupnya?

Kalau kamu bom diri kamu sendiri atas dasar "jihad agama", memangnya setelah itu kamu bisa memastikan dirimu masuk syurga? Tidak kan? Baru kata guru ngajimu doang kan, entah dia benar2 guru atau bukan. Yang pasti seorang  guru tidak boleh mengajarkan keburukan kepada muridnya. Kalau ngebom itu kira-kira hal buruk atau hal yang baik si menurutmu?. Sampai sini sepertinya kamu sudah punya jawaban sendiri. 

        Mari beribadah dan bermanfaat untuk banyak orang. Matilah sesuai dengan takdir Allah, jangan membuat kematian itu sendiri. Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk beribadah, untuk menjadi lebih baik lagi.

Semoga dengan membaca tulisan ini, saya bisa menyelamatkan setidaknya satu nyawa untuk tidak menyia-nyiakan hidupnya dengan cara membom dirinya sendiri.

#untukparateroris
#teroris

Lirik Lagu Langit senja - soundtrack series "Jingga dan Senja" - Yoriko Angelina

Reff: Hangatnya... Senja terus Memeluk... Manis mentari Meredup... Langit jingga kan terus temani Kenang cinta... slamanya Lanunan senja mel...